Selasa, 27 September 2016

Masalah Kelautan Indonesia

     

Indonesia adalah sebuah negara di dunia  yang memiliki area ataupun wilayah laut yang sangat luas, yaitu sekitar 2/3 wilayah Negara Indonesia itu sendiri. Dengan wilayah laut yang sangat luas, maka Indonesia pun diakui secara internasional sebagai Negara Maritim yang ditetapkan dalam UNCLOS 1982 yang memberikan kewenangan dan memperluas wilayah laut Indonesia dengan segala ketetapan yang mengikutinya. Disamping itu juga terjadi perluasan hak-hak berdaulat atas kekayaan alam di ZEE dan landas kontinen. Indonesia juga masih memiliki hak atas pengelolaan natural reseources di laut bebas dan di dasar samudera. Hal ini mebuat indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi slah satu negara terkaya di dunia.

     Saat Negara Indonesia masih dizaman penjajahan pun, Indonesia telah memiliki kejayaan di bidang kelautan. Hal ini terbukti dari adanya fakta bahwa kerajaan-kerajaan di Indonesia dahulunya telah menguasai maritim yang dijadikan sebagai area ataupun sector untuk melakukan proses perdagangan. Kerajaan-kerajaan itu juga membuat kapal-kapal dagang yang besar unttuk mendorong proses perdagangan di zaman tersebut. Namun semangat maritim tersebut menjadi luntur tatkala Indonesia mengalami penjajahan oleh pemerintah kolonial Belanda. Karena pola kehidupan mereka di ganti arahnya menjadi kehidupan yang lebih mengarah ke aktivitas di daratan.
Bila kita tinjau dibidang geografis, Negara Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan Australia dan dua samudra, Indonesia juga terletak diantara dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik,dimana samudera ini rupakan kawasan paling dinamis dalam percaturan dunia baik secara ekonomis dan politis. Keistimweaan letak geografis tersebut membuat Indonesia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor kelautan, dan sangat masuk akal jika ekonomi kelautan dijadikan dasar atau tumpuan bagi pembangunan ekonomi nasional.
Namun dengan wilayah kelautan Indonesia yang sangat besar inijuga dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks bagi Indonesia itu sendiri. Masalah yang pertama yaitu Penangkapan berlebihan (Overfishing). Hasil dari survey yang dilakukan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian memperkirakan bahwa lebih dari 70% dari spesies ikan dunia telah sepenuhnya dieksploitasi atau habis. Penangkapan berlebihan memiliki beberapa dampak serius pada lautan. Tidak hanya berisiko memusnahkan suatu spesies, tetapi juga spesies lain dari hewan laut yang bergantung untuk bertahan hidup. Hal ini sudah menunjukkan bahwa penangkapan ikan yang berlebihan dapat menyebabkan hewan laut kelaparan. Lautan saat ini kebanyakan memerlukan kebijakan larangan penangkapan ikan apabila ingin memulihkan spesies tertentu. Ada banyak cara yang dapat diterapkan untuk menangkap ikan, yang dikesalkan beberapa metode yang cukup destruktif ataupun mengakibatkan kerusakan habitat, termasuk metode bottom trawl yang merusak habitat dasar laut dan hingga menyendok ikan dan hewan yang tidak diinginkan, namun pada akhirnya dibuang. Hasil tindakan dari penangkapan ikan yang berlebihan mengakibatkan banyak spesies masuk ke daftar spesies yang terancam dan hampir punah.

     Selain itu juga permasalahan banyaknya alat tangkap ikan yang dibiarkan begitu saja di lautan, tidak dibuang dengan benar mengakibatkan tertangkapnya binatang lautan secara tidak sengaja. Hal ini tentu berbahaya karena menyebabkan spesies lautan menjadi terjebak dan akhirnya mati sia-sia.
Masalah kedua yaitu Budidaya Ikan  yang tidak bertanggungjawab. Budidaya ikan, atau budidaya, memiliki arti yaitu respon untuk cadangan ikan di lautan menipis dengan cepat. Sekilas hal ini terdengar seperti ide yang cemerlang ataupun membangun, namun pada kenyataannya memiliki banyak konsekuensi negatif akibat operasial yang dikelola dengan buruk. Pencemaran nutrisi dan kimia dapat terjadi dengan mudah di laut terbuka operasi pada saat pakan ikan, kotoran, dan obat-obatan yang dilepaskan ke lingkungan. Budidaya ikan sengaja dilepaskan ke populasi asli di lautan juga dapat memiliki efek merusak, seperti hilangnya spesies asli, penularan penyakit, dan perubahan merusak habitat.

     Masalah yang ketiga adalah Predator Laut Paling Penting Semakin Langka. Kata berlebih merupakan masalah biasa untuk spesies yang umum bagi kita seperti tuna sirip biru. Namun kejadian ini menjadi masalah serius uang dihadapioleh hiu. Hiu tewas dalam angka yang tidak terduga setiap tahunnya. Hiu berada di bagian atas rantai makanan sebagai predator, yang berarti tingkat reproduksinya lambat. Jumlah Hiu tidak pulih dengan mudah dari penangkapan ikan berlebihan. Di atas semua itu, status pemangsa hiu juga membantu mengatur jumlah spesies lainnya. Ketika predator utama adalah mengambil keluar dari lingkaran, biasanya muncul kasus spesies yang lebih rendah pada rantai makanan jumlahnya mulai melebihi habitat dan menciptakan spiral yang dapat merusak ekosistem. Pengambilan sirip hiu adalah praktek yang perlu, apabila sebagai tujuan mempertahankan keseimbangan.

     Masalah keempat yang menjadi hadapan Negara Indonesia adalah matinya Terumbu Karang. Menjaga terumbu karang yang sehat merupakan topik yang sangat utama . Konsentrasi pada cara bagaimana melindungi terumbu karang penting  mempertimbangkan mendukung sejumlah besar kehidupan laut dalam skala kecil, yang pada gilirannya mendukung kedua kehidupan laut yang lebih besar dan manusia, tidak hanya untuk kebutuhan pangan, namun juga tuntutan ekonomi.Disamping hal itu, pemanasan global merupakan penyebab utama dari pemutihan karang, tetapi ada penyebab lain juga. Mencari tahu cara untuk melindungi system keseimbangan kehidupan di laut merupakan  suatu keharusan bagi kesehatan keseluruhan sistem lautan.

     Masalah Kelima dari bidang kelautan Negara Indonesia adalah Zona laut Mati Berkembang. Definisi dari Zona mati itu sendiri adalah petak laut yang tidak mendukung kehidupan karena kekurangan oksigen, dan pemanasan global merupakan tersangka utama untuk apa di balik pergeseran perilaku laut yang menyebabkan zona mati. Jumlah zona mati tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan, dengan lebih dari 400 diketahui ada, dan jumlah ini diperkirakan akan bertambah.

     Solusi yang dapat diterapkan oleh Negara Indonesia dalam menghadapi beberapa masalah kelautan adalah Konservasi Lautan. Seperti yang telah kita ketahui, solusi ini baik meskipun sering dipandang kuno, akan tetap menjadi salah satu solusi yang bisa menunjukkan jalan keluar. Melihat gambaran secara umum dan luasnya upaya yang diperlukan, mungkin butuh banyak keberanian untuk tetap optimis dan mempacaya bahwa kita mampu melakukannya.
Pada kenyataannya memang benar bila sebagian menilai upaya konservasi itu tertinggal, tetapi itu tidak menjadi arti bahwa upaya ini tidak ada. Saat kita melihat apa yang bisa terjadi untuk lautan ketika upaya konservasi dilakukan pada tahap yang maksimal, menurut saya hal ini akan sepadan ataupun adil untuk meluangkan lebih banyak waktu dan energi pada solusi yang menjanjikan ini.

Sumber :

3 komentar:

  1. Online Casino UK » Free spins & no deposit bonus - CasinoWow
    ➤ Register a new account at one of the leading online casinos in the UK 제왕 카지노 with the ⭐ หารายได้เสริม Free spins no 인카지노 deposit bonus and £50 casino bonus.

    BalasHapus
  2. Lucky Club | Casino Site in South Africa
    Welcome to Lucky Club, home of the best online casinos in South Africa! LuckyClub is the ideal gambling and casino to play, deposit,  Rating: 8.9/10 · ‎Review by LuckyClub.infoIs there a good Lucky Club in South Africa?What kind of games can 카지노사이트luckclub I play on Lucky Club?

    BalasHapus
  3. Slot Machines & Casinos - Mapyro
    Find the best 여주 출장마사지 slot machines & casinos in Las Vegas, 김제 출장안마 NV. Make your own casino experience at safe 김천 출장샵 and 서울특별 출장샵 legal gambling sites. Mapyro offers a 강원도 출장샵 complete

    BalasHapus